Mediatimur.com MAKASSAR -- Budaya pelayanan publik pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) Kota Makassar sudah optimal ditinjau dari aspek keteraturan, nilai inti, dan iklim organisasi terkait dengan KTP, Akta Kelahiran, dan Adopsi Anak yang menuntut adanya kedisiplinan, bekerja sesuai dengan aturan (prosedur), dan kemampuan kerja petugas (tingkat keahlian).
Demikian temuan penelitian disertasi Andi Aras dengan judul Budaya Pelayanan Publik pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Makassar yang dikemukakan dalam Sidang Ujian Promosi Doktor dalam rangka meraih gelar Doktor Ilmu Administrasi Publik di depan penguji yang diketuai Prof.Dr.Hamsu Abdul Gani, M.Pd. dengan anggota: Prof.Dr.Muhammad Basri,M.Si., Prof.Dr.Alimuddin Mahmud,M.Pd., Prof.Dr.Hamzah Upu,M.Ed., Prof.Dr.Haedar Akib,M.Si., dan Prof.Dr.Juanda Nawawi,M.Si. pada Senin, 16 April 2018 di Ruang AD 302 PPs UNM.
Menurut Kepala SMP Ummul Mukminin Makassar, dalam penerapan budaya pelayanan publik pada Dukcapil Kota Makassar masih terdapat penghambat dan pendukung. Faktor penghambat adalah lemahnya kompetensi Sumber Daya Manusia dan terbatasnya sarana dan prasarana. Faktor pendukung adalah tersedianya standar operasional prosedur (SOP), penguatan koordinasi, dan solusi konflik terhadap pelayanan publik.
Dalam pengukuran budaya, keteraturan digunakan indikator kedisiplinan, bekerja sesuai aturan, kemampuan kerja, keramahan dan kesopanan. Nilai inti indikatornya pencapaian target, ketepatan dan tidak membedakan pelayanan, dan saran.
"Iklim organisasi indikatornya kewajaran biaya, kepastian biaya, kepastian jam kerja, dan keamanan dan kenyamanan," jelas Andi Aras yang juga Pengasuh Mimbar Islam pada Program 1 LPP RRI Makassar.
Setelah mempertahankan disertasinya, akhirnya panitia sidang ujian menetapkan Andi Aras dinyatakan lulus dengan IPK 3,70 dan predikat kelulusan sangat memuaskan.
Prof.Dr.Anshari,M.Hum. Asdir Bidang Kerja Sama dan Publikasi menjelaskan bahwa bukan hanya sekali ini PPs mencetak doktor dari kalangan guru dan kepala sekolah SMP, namun telah banyak guru dan kepala sekolah SD dan SMA yang berhasil menyelesaikan pendidikan S3.
"Pada umumnya, pilihan prodi S3 Ilmu Pendidikan yang diminati para guru, kepala sekolah, dan pengawas. Karena prodi ini sangat relevan dengan bidang tugas dan pekerjaannya," jelas Anshari.
Redaksi mediatimur.com
Andi Aras, Raih Doktor di UNM
Media Timur
Minggu, 15 April 2018, April 15, 2018 WITA
Last Updated
2018-04-16T06:00:07Z
Komentar