Mediatimur.com JAKARTA -- Wakil Ketua Umum Gerindra Fadli Zon mengungkapkan bahwa Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto merupakan sosok yang paling berjasa dalam memperjuangkan masyarakat Adat Papua mendapat 1% keuntungan Freeport di tengah tugas Operasi Mapenduma pada tahun 1996.
“Fakta: Pak Prabowo adalah orang yang paling berjasa perjuangkan masyarakat Adat Papua dapat 1% keuntungan Freeport di tengah tugas Operasi Mapenduma 1996,” kata Fadli melalui kultweet twitternya, @fadlizon, Sabtu (14/4/2018).
Fadli juga mengungkapkan bahwa Presiden Soeharto datang ke Papua hanya 5 kali dalam 30 tahun. Akan tetapi, setiap kunjungannya punya dampak besar bagi kemajuan Papua. Bukan sekedar kunjungan.
“Menurut Manifandu, kunjungan pertama Pak Harto pada 12 Agustus 1969 ke Jayapura, nyatakan Papua is a part of Indonesia, bagian integral RI. Pada kunjungan itu Pak Harto buat kebijakan mendasar dan mengumumkan UU Nomor 12 Tahun 1969 tentang Otonomi untuk Provinsi Irian Barat,” tutur Fadli.
Pak Harto lanjut Manifandu seperti ditulis Fadli, lalu memberikan amnesti-abolisi tapol (tahanan politik) orang Papua di Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, dan seluruh Papua: Sorong, Manokwari, Biak, Merauke, Fakfak.
“Kunjungan ke-2 Pak Harto tahun 1973 resmikan kota Tembagapura. Ekspor pertama konsentrat. Lalu ubah nama Irian Barat menjadi Irian Jaya. Kunjungan ke-3 Pak Harto tahun 1977 meresmikan jalan terpanjang, 180 km dari Sentani Jayapura sampai ke Depta. Kunjungan ke-4, th 1993, Jambore I Nasional di Jayapura. Dari Sentani sampai Jayapura, 11 km rakyat berdiri sepanjang jalan, sambut Pak Harto,” tutur Fadli.
Masih menurut Manufandu, kata Fadli, walikota Jayapura waktu itu, rakyat Papua tak dikerahkan alias sukarela berdiri hujan-hujanan di sepanjang 11 km sambut Pak Harto. “Terakhir kunjungan ke-5 tahun 1994, Pak Harto meresmikan panen raya di Merauke. Keberhasilan produksi pertanian,” tulis Fadli.
Wakil Ketua DPR itu menyebutkan bahwa apa yang dituliskan dalam bentuk kultweet tersebut sekedar catatan sejarah bahwa kunjungan kerja Pak Harto walau hanya 5 x tapi selalu ada langkah besar baik kebijakan maupun hasil nyata.
“Waktu Operasi Mapenduma 1996 ketika ada penyanderaan sejumlah peneliti oleh OPM, Pak Prabowo memimpin operasi pembebasan. Medan ops berat. Pak Prabowo melihat keadaan masyarakat Papua secara ekonomi tertinggal, padahal ada Freeport, sebuah usaha pertambangan terbesar di Papua,” kata Fadli meanjutkan.
Lalu, lanjut Fadli, Prabowo meminta pada “penguasa” Freeport James Moffet aka Jim Bob, kenapa Freeport tak membagi keuntungan pada masyarakat Papua. Jim Bob menjawab tergantung Pemerintah. Maka Prabowo bawa 30 kepala suku adat Papua ke Jakarta untuk lobi sejumlah Menteri.
“Pak Prabowo meminta agar pemerintah dan Freeport menyisihkan keuntungan bruto 1 % untuk masyarakat adat Papua. Dan disetujui. Itulah hingga kini,” tandas Fadli. (red)
Jasa Prabowo, bagi Rakyat Papua Dapat 1% dari Freeport
Media Timur
Sabtu, 14 April 2018, April 14, 2018 WITA
Last Updated
2018-04-14T10:50:09Z
Komentar