"Sastra Hati Seorang Mahasiswi"
Menapak jejakku dalam setiap langkah selalu ku goreskan dalam tinta ini, menyukai tentang tantangan sebuah konsep perjalanan yang sangat indah. Aku memiliki mimpi itu tentang perjalan membela dunia dan menemukan cinta sejati. Terbang bersama mimpi dan selalu ku coba menemukannya di setiap detik perjalannku.
Hari ini yang ku lihat hanya gerbong warna tak bernama. Dan senyum merekah ketika menatap gerbang kampusku. Aku akan menemukannya, tunggu hingga hari itu datang akan ku buka mata selebar dunia agar menemukan siapa diri.
Hijau warna yang selalu menyejukkan di mataku ketika kaki melangkah ke gerbang kampus. Di sana gedung pencakar langit menyapa dengan senyuman seakan berkata selamat datang anakku. Aku meneliti di setiap sudut kampus yang ku lihat sosok tak nampak bahagia, sosok tua renta dengan wajah ketiputnya sedang berjualan hingga muncullah rasa menyepi
Meratap sepi dalam baluran kepedihan jejak-jejak kosong yang menari di setiap sudut gedung itu. Tak ada yang berucap tentang makna di setiap terik ini, mentari merana dalam detik-detik pelangi yang membisu. Menyilau hati yang lara menunggu esok, sebuah panggilan sujud kepada Yang Maha Kuasa.
Ku amati wajah cerah yang tertawa melucu di arah sana, perlahan kata yang tertanam menjadi arang kotor pembawa kesialan. Yang terduga hanyalah sapaan perkenalan di setiap pertemuan menemani perpisahan. Melangkah tanpa arah yang mengadu dalam dosa, kian semakin menambah butiran hampa itu. Bisakah kita sejenak merenung tentang satu hal, kita hanya hidup sementara yang kita butuhkan adalah kasih sayang dari dua malaikat tak bersayap.
Ratapan hati terlihat wajah keabadian dari kejauhan sana, bergandengan satu dalam ukhuwah yang terjalin tausyiah cinta untuk mengejar kehalalan di setiap langkah kakiku yang ku abdikan dalam lembaga dakwah kampus.
Karya : Hasliani Wibowo
Sastra Hati Seorang Mahasiswi
Media Timur
Kamis, 05 April 2018, April 05, 2018 WITA
Last Updated
2018-04-05T12:36:21Z
Komentar