MOROWALI | MEDIATIMUR.COM || Angka Stunting di Kabupaten Morowali mencapai 1.035. Data tersebut diperoleh melalui dinas kesehatan pemerintah kabupaten Morowali untuk tahun 2019.
Menjadi isu nasional di wilayah Nusantara Indonesia, setiap daerahpun menanggapi akan kejadian tersebut. Beragam upayapun, penanganan dan pencegahan dilakukan dinas kesehatan pemerintah kabupaten Morowali provinsi Sulawesi Tengah.
Ashar Ma'ruf SE.,M.Si selaku pejabat Kepala Dinas Kesehatan Pemkab Morowali tersebut mengungkapkan, sebagai pelayan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan masyarakat dilakukan berbagai hal untuk mengurangi angka Stunting di Morowali.
"sejak munculnya isu stunting, sejak dulu kita lakukan intensitas kegiatan, dengan melihat salah satu kebutuhan asupan gizi agar sang ibu melahirkan bayi yang sehat. Stunting yang diakibatkan kekurangan gizi, untuk mendeteksinya, kita melihat dari tinggi badan dan usia dari 0 sampai 2 tahun atau 1.000 hari sejak lahir", ungkapnya.
Dihadapan mediatimur.com, Selasa (10/12/2019), iapun berharap, dalam penanganan kejadian tersebut dilakukan sinergitas peran beberapa organisasi perangkat daerah yang turut membantu, Puskesmas dan tenaga kesehatan di tingkat desa.
"jadi kita perankan masing-masing instansi, dinas kesehatan dengan Pemberian Makanan Tambahan (PMT), termasuk dinas perikanan yang memberikan sumber laut berupa ikan, dinas pertanian dengan pemberian pangan, dinas PU pemberian air bersihnya, bahkan 126 desa tambah 7 kelurahan, semuanya mengalokasikan anggaran sebagai upaya penanganan dan pencegahan Stunting ini", tutup Ashar Ma'ruf yang menjabat 3 tahun selaku Kepala Dinas Kesehatan ini. (Red)