Bone | mediatimur.com || Penerapan kebijakan pemerintah pusat dalam mencegah penyebaran Corona Virus Disease tidak menjadi sebuah kendala dalam pelaksanaan pemerintah ditingkat daerah. Dengan adanya sistem tehnik informasi era digital, langkah institusi terus berupaya melakukan transformasi dalam menjalankan peran dan tanggung jawabnya di setiap hari kerja.
Salah satunya, institusi Adhyaksa atau yang lebih dikenal Kejaksaan Negeri Bone menerapkan sistem tehnik Tehnologi Informasi dengan mengikuti proses persidangan di pengadilan.
Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Bone, Dr. Eni Santriana, SH.MH kepada mediatimur.com pada Kamis (2/4/2020) menjelaskan, dengan adanya kebijakan melalui notifikasi pemerintah, seluruh instansi dan jajaran Kejaksaan Agung, diperintahkan salah satunya dengan mengikuti sidang di pengadilan yang dilaksanakan secara online.
Kata beliau, ini salah satu bentuk peran aparatur penegak hukum dalam mencegah penyebaran penyakit Corona Virus Disease (Covid-19) yang tujuan utamanya, mengutamakan keselamatan masyarakat Bone dalam penyebaran penyakit tersebut adanya sosial distancing atau tidak bertemu.
"terdakwanya di Lapas, termasuk saksi tetap diperiksa di pengadilan, proses persidangan dibagi tiga tempat menerapkan phisical distancing atau menjaga jarak yang masing-masing 5 meter diruang sidang, Jaksa dan terdakwa tidak bertemu sebagaimana pelayan pencari keadilan tetap menjalankan tanggung jawabnya," sebutnya.
Lanjut Kajari Bone mengatakan, diperlukan pemahaman masyarakat mengenai sistem persidangan yang dianggap baru, Karena menggunakan tehnik Tehnologi informasi dalam memberikan layanan masyarakat dalam berkeadilan yang dilakukan Kejaksaan, Pengadilan dan Lembaga Pemasyarakatan. (Red)
